This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 24 Desember 2011

Lomba Esai dan Cerpen Online se-Indonesia Jilid II

Setelah sukses menyelenggarakan Lomba Esai dan Cerpen Online se-Indonesia Jilid I, kini Bina Penulis Muda Indonesia (BPMI) bekerja sama dengan Gema Pemuda Nusantara (Gedanus) kembali mengadakan Lomba Esai dan Cerpen Online se-Indonesia Jilid II. Lomba kali ini diselenggarakan untuk menyemarakkan kedatangan Tahun Baru 2012 dan sebagai sarana Pemuda-Pemudi Indonesia untuk menyalurkan semangat Tahun Baru melalui Esai maupun Cerpen.
Tema Besar LECO Jilid II adalah:
“ Karya Pemuda Untuk Masa Depan”.
Topik pilihan:
  • Resolusi Pemuda Tahun 2012;
  • Cita dan Cinta Tahun Baru;
  • Pemuda Indonesia Masa Depan; dan
  • topik lain yang sesuai dengan tema.
Hadiah untuk masing-masing kategori Esai dan Cerpen:


  • Juara I : Rp. 3.500.000,- + Sertifikat Juara I
  • Juara II : Rp. 2.500.000,- + Sertifikat Juara II
  • Juara III : Rp. 1.500.000,- + Sertifikat Juara III
  • Bagi 5 karya terbaik mendapatkan: Rp.150.000,- + Sertifikat Karya Terbaik
SYARAT DAN KETENTUAN:
I. Peserta Lomba
  1. Peserta adalah Pelajar dan Mahasiswa setara S0 – S1 Aktif, baik WNI maupun WNA, dan dibuktikan dengan foto/scan Kartu Pelajar atau Kartu Mahasiswa.
  2. Panitia LECO Jilid II, anggota BPMI dan Gedanus, wartawan, ataupun penulis buku profesional TIDAK DIPERKENANKAN mengikuti lomba ini.
  3. Esai ditulis secara perseorangan.
  4. Melakukan pembayaran pendaftaran lomba sebesar Rp. 30.000,-/karya ke bendahara LECO Jilid II:
Bank : BNI KCP Darmaga Bogor
Nomor Rekening : 0157158253
a/n : Sdri. Farida Ayu Brilyanti
No. Hp : 0853.1234.2559
Pada slip setoran bank dicantumkan “Pembayaran LECO Jilid II”

II. Ketentuan Penulisan
  1. Esai dan Cerpen merupakan hasil karya orisinil, belum pernah dipubilkasikan di media manapun, dan belum pernah diikutkan lomba sejenis.
  2. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta berkaitan dengan tema besar.
  3. Memakai aturan penulisan:
* Ukuran kertas A4
* Batas kiri, atas, kanan, dan bawah 2,5 cm
* Jenis huruf Times New Roman, ukuran 12 pt
* Spasi ganda (double)
* Banyak karakter 6.000 – 10.000 dengan spasi.
Sertakan Biodata yang mencakup:
* Nama,
* Alamat Lengkap (untuk mengirim sertifikat bagi pemenang),
* Asal Sekolah/Kampus,
* Nomor Telepon/HP yang dapat dihubungi,
* E-mail yang aktif,
* Nomor rekening pribadi atau wali
* Pernyataan bahwa karya yang di buat merupakan karya orisinil, belum pernah dimuat di media apapun, dan belum pernah diikutkan lomba sejenis.
* foto/scan Kartu Pelajar atau Kartu Mahasiswa; serta
* foto/scan bukti pembayaran.
Kirim Esai dan Cerpen dengan cara melampirkan Dokumen MS. Word ke email panitialeco@gmail.com dengan subyek email:
ESAI_NAMA LENGKAP_ DAERAH ASAL untuk kategori Esai
CERPEN_NAMA LENGKAP_ DAERAH ASAL untuk kategori Cerpen

III. Ketentuan Lomba
  1. Pemenang lomba akan dihubungi langsung melalui telepon dan email resmi dari panitia.
  2. Karya yang diserahkan menjadi hak milik panitia namun hak cipta tetap milik peserta.
  3. Peserta dapat mengikuti kategori Esai, Cerpen, maupun keduanya dengan masing-masing maksimal hanya satu karya.
  4. Peserta dapat mengirimkan karyanya hingga tanggal 8 Januari 2012
  5. Penjurian akan dilakukan pada tanggal 9 hingga 15 Januari 2012 oleh Tim Dewan Juri dari Bina Penulis Muda Indonesia, Gema Pemuda Nusantara, Atikah Pitriyah (Juara I Esai LECO Jilid I dari Sukabumi), serta Puji Sukma Astuti (Juara I Cerpen LECO Jilid I dari Pekalongan).
  6. Pengumuman pemenang akan diumumkan di situs resmi pada tanggal 16 Januari 2012
  7. Peserta dilarang melakukan kolusi dengan tim dewan juri.
  8. Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  9. Ketentuan lain akan di tetapkan oleh pihak panitia LECO Jilid II sesuai dengan kebutuhan.
Informasi lebih lanjut kunjungi www.LECOjilid2.co.cc
NB ! Silahkan Copy paste.
sumber www.info-lomba.com

Kamis, 01 Desember 2011

My New Style (Si Botak Tem_tem)

Hidupkan Diriku
Kembali Ke Dunia
Agar Dapat Ku Tebus Dosa-dosaku
Ku Merintih Perih
Ku Menangis Sedih
Azab-Mu Teramat Pedih

Masaku Di Dunia
Bergelimang Noda
Puaskan Hidup Demi Nafsu Semata
Segala Larangan-Mu
Perintah-Mu Padaku
Tidakku Hiraukan SLalu

*Tak Sempatkan Menghadap-Mu
Ingkari Sgala Nikmat-Mu
Acuhkan Ayat Ayat-Mu
Lupakan Janji Azab-Mu

Ya ALLAH
Kembalikan Ku ke Dunia
Tuk Tegakkan Islam
Amali Kebaikan
Tak Sanggup Ku Menahan Siksa Neraka-Mu
Dengarkan Sgala Pintaku

Oh Tuhanku..
(Alveoli - Kembalikan Aku)




Sebuah keputusan besar telah diambil
Awalnya tak tega mencukur rambutku
Banyak teman yang protes
Bahkan keluargapun sedikit protes.

Namun, ini sudah menjadi pilihan.
Bukan untuk main-main kepala ini di botakkan
Tapi, ada sebuah kekuatan besar yang harus aku raih
Hingga aku mampu menjadi Manusia yang lebih baik.

Tepat pada tanggal 25 November 2011 M, pukul 20.30.
Resmi sudah aku menjadi botak.
Aku bangga dengan Botakku
Meski banyak yang mencela dan mencaci

Sebuah keputusan besar akan menuai konsekuensi besar.
Insha Allah dengan botak ini, Aku harus Hijrah untuk menjadi lebih baik.
Banyak hal yang telah aku persiapkan dan rencanakan.
Semoga semuanya dapat terpenuhi dan tercapai atas Izin ALLAH SWT

Hamba manusia biasa yang hanya bisa berencana.
Namun, ALLAH lah yang mempunyai kekuatan besar untuk mengabulkannya
Insha ALLAH.

Amiiinn.

Ketika Tuhan Jatuh Cinta




Langit adalah kitab yang terbentang,,

Bumi adalah kitab yang terhampar,,

Manusia adalah kitab yang berjalan,,
Sedangkan Al-Qur'an adalah cahaya di dalam kegelapan,,


Tidakkah kau renungkan segala intrik yang terjadi di dalam hidup,
hingga memaksa kita meneteskan air mata

adalah pertanda ketika Tuhan jatuh cinta ??

Kuingin Cinta Ini di Jalan-Mu (Part 1)


Saat Cinta itu Hadir

Suatu sore, dengan sinar matahari yang tak begitu menyengat, mengiring langkah Syuhada menyusuri gang menuju tempat tinggalnya. Perjalanan dari kampus tadi serasa sangat lamban. Setengah tergesa, sudah tak sabar rasanya ia ingin segera sampai di rumah. Sesuatu telah berkecamuk dalam hati dan pikirannya.

Siang tadi, saat di kantin kampus, terjadi hal yang tak disangkanya. Bagai disambar petir, penuh kejutan yang hampir membuatnya sedikit shock. Arul, teman pria sekelasnya menyatakan perasaannya kepada Syuhada.

“Syu, aku boleh jujur nggak sama kamu?” Tanya Arul.

“Hmm. Jujur kacang ijo ya.” Celetuk Syuhada diiring tawa kecil.

“Aku seriusan lho Syu.” Timpal Arul dengan mimic serius.

“Sorry. Mau ngomong apa sich Rul? Penting banget ya?”

“Sangat penting. Ini mengenai perasaanku, Syu.” Jawab Arul dengan hati-hati.,

“Penasaran nih aku. Hmm, jangan-jangan kamu dah mau nikah ya? Sama siapa tuh? Kog ga ngasih tahu sich? Arul jahat deh. Wkkkkkk.” Canda Syuhada.

“Aduh dia ini. Main tebak aja. Dengerin dulu ni!” Timpal Arul sedikit memaksa.

“Ya, sorry lagi. Emang apa sich?” Tanya Syuhada penasaran.

“Syu.. Kalau seandainya ada cowok yang suka sama kamu gimana? Kira-kira kamu gimana?” Tanya Arul dengan hati-hati.

“Hmm. Penting nih jawabnya?” Jawab Syuhada.

“Iya Pentinglah Syu.”

“Hmm, tergantung.” Jawab Syuhada seadanya.

“Tergantung gimana Syu?” Balas Arul

“Rahasia tau. Emang kenapa sich. Jangan macem-macem nih.”

“Hmm. Syu. Aku mau jujur nih. Emm, sejujurnya Aku suka sama kamu, Syu. Sorry! Aku sayang sama kamu.”

Bagai disambar petir, Syuhada kepalang terkejutnya. Arul, yang selama ini selalu mendapatkan IPK tertinggi. Ibadahnya juga rajin. Apa yang harus aku jawab, batin Syuhada. Aku takut menyakiti hatiny. God, Help me!

“Aku ingin lebih dengan kamu Syu. Semua yang kamu inginkan pasti akan aku lakukan.” Tambah Arul meyakinkan.

Allah, batin Syuhada. Ada apa ini? Tolong hamba ya Allah.

“Syu…??? Gimana? Mau kan kamu jadi pacarku?” Arul menunggu jawaban Syuhada

“Hmm. Maaf ya Arul. Aku belum bisa kasih keputusan kepadamu hari ini. Beri aku waktu ya. Aku takut nanti jawabanku ini nanti salah. Tolong ya ngertiin aku!” Jawab Syuhada.

Allah, semoga ini jawaban yang tepat untukku sekarang. Batin Syuhada.

“Okelah. Kalo itu keputusanmu. Aku nantikan jawabanmu itu.” Jawab Arul dengan berat.

“Insha Allah. Maaf ya Arul, aku pamit duluan. Makasih ya. Assallammualaikum.” Sembari berlalu.

“ Waalaikumsalam.”

Hati dan pikiran Syuhada berkecamuk. Bisa-bisanya Arul menyatakan perasaannya.

“Apa yang harus aku lakukan. Apakah aku terima saja. Ataukah aku tolak saja.”
Siapa sih yang tak suka Arul. Pintar ia, ibadahnya rajin, wajahnyapun tak kalah tampan, dari keturunan baik-baik pula.

“Astagfirullahhalazim. Allah tolong hambamu!”

“Aku tak mau larut dalam masalah ini ya Allah.” Batin Syuhada.

Sejujurnya, Syuhada pun jatuh hati kepada Arul. Tetapi bukan itu masalahnya. Dia tak mungkin memberikan jawaban bahwa, kata hatinya juga sama. Masak menjawab begitu aja? Terus, selanjutnya bagaimana dia harus melewati cintanya dengan Arul. Hanya menjawab bahwa dia juga cinta? Itu setali tiga uang artinya dengan menjerat diri dalam ikatan yang tidak jelas. Itu sama dengan menjebak diri dalam maksiat.

“Lantas, dengan cara apa? Menikah?” pikir Syuhada bertanya-tanya. Amboy, Arul dan Syuhada barus semester V.

“Mungkinkah itu? Atau tunangan saja, menikahnya nanti setelah lulus kuliah.” Bisik satu sisi jiwanya.

“Itu mah sama aja tuh dengan pacaran terselubung.” Sisi lain mengutarakan suara yang berbeda.

“Apa perasaanku salah? Kayaknya nggak juga sich? Arul orangnya baik, pinter, rajin Ibadahnya. Paling tidak itulah menurut pandanganku dan teman-teman yang lain.” Syuhada mencari alasan untuk dicerna otaknya.

Tiga hal telah membuatnya masih sulit mengambil keputusan. Pertama, perasaaannya sendiri; Kedua, dia dan Arul masih kuliah dan masih lama selesainya; Ketiga, menikah.

“Entahlah,” desanya pelan dalam kesendirian.

“Kalaupun menikah, dukungan mama untuk menyiapkan diri adalah hal yang pertama dan utama. Tapi apakah mungkin mama akan memberikan lampu hijau kepadaku untuk menikah?”

Bergidik juga dia membayangkan pernikahan untuk saat ini. Dia mertasa masih seorang remaja, walaupun tidak ABG lagi.

Dan pun, Syuhada tahu bahwa tak ada ikatan yang sah dan suci antara laki-laki dan perempuan kecuali dalam pernikahan. Pacaran tak ada dalam kamusnya, karena sejatinya akan membawa mudharat bagi dirinya maupun Arul. Banyak cerita cinta yang dia dengar, cinta itu dipuja dan dicela. Cinta mulia sekaligus nista. Cinta seolah menampilkan dua wajah yang samar-samar antara gelap dan terangnya. Cinta seakan menggambrkan misteri abu-abu keremangan yang tidak jelas wujudnya. Itulah sebagian kenyataan cinta yang terjadi dikalangan muda-mudi. Hmm, termasuk yang manakah cintaku ini, batin Syuhada.

Syuhada teringat sebuah tulisan yang pernah dibacanya. Katanya, begitu misterinya cinta, lantas pikiran, persepsi, dan analisis dibuat bingung untuk memberikan penilaian yang tepat. Di satu sisi, demikian mulianya cinta, sehingga layak dibela mati-matian, dijunjung tinggi, dan disakralkan. Namuin, disisi lain demikian rendah dan hinyanya, dia divonis sebagai pemicu perilaku maksiat serta pelanggaran norma dan etika. Terdengarlah tangis pilu penuh sesal gadis-gadis korban cinta yang berbuah dosa dan sirnyanya kehormatan diri. Atau sebaliknya, dengan bangga mereguk noda hitam pembuta hati. Ya, inilah bukti cinta.

Astagfirullahalazim. Dia sedikit bergidik, teringat dalam tulisan tersebut. Terlahirlah anak-anak yang tak ketahuan siapa orangtuanya. Jiwa tak bersalah yang hidup terlunta menanggung beban perbuatan dua manusia yang membuatnya terlahir di dunia dan hanya bisa berkilah bahwa semua karena cinta. Naudzubillah. Yang tak habis pikir, dan membuat hati bagai teriris, kebanyakan mereka adalah remaja muslim. Innalillahi wa innalillahirrojiun.

Sejatinya cinta adalah hak yang dijanjikan Allah SWT untuk dihirup kenikmatannya. Cinta menjanjikan kemuliaan, menyinarkan keagungan, dan menjanjikan kebahagian yang menentramkan. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan swah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kemabli yang baik (Surga) .

Cinta adalah hak yang tertanam oleh kodrat dalam pandangan rasa dan mata manusia. Cinta adalah fitrah yang tak terelakkan oleh siapapun selama dia masih dikatakan sebagai manusia normal. Namun, mengapa cinta itu menjadi begitu samar dan remang-remang hingga silap mata harus terperosok sampai-sampai mengkhianati kesuciannya? Nafsulah yang mengkhianati kesucian cinta. Nafsulah yang merusak cita rasa cinta. “Alaaah...ungkapan kuno”. Kebanyakan orang-orang beranggapan begitu. Tapi, buktinya, banyak yang tidak mampu membebaskan dirinya dari tipuan nafsu. Naudzubillah.

Belajar Kepada Nabi Yusuf AS

Nafsu memang salah satu kecenderungan yang tak mungkin ditolak manusia manapun. Apalagi kalo sudah menyangkut hubungan lawan jenis. Sedikit belajar kepada Nabi Yusuf AS, Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Bila dicermati dalam ayat itu. Nafsu itu berbahaya jika tidak dirahmati. Sergapannya menguasai istri pembesar Mesir untuk tidak malu berbuat tak senonoh. Lupa kalau dirinya wanita yang sangat terhormat. “Dan wanita yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, ‘Marilah kesini’. Cengkeramannya telah membutakan hati dan harga diri. Ia telah melukai cinta dengan hasrat meluap. Kalau tidak hati-hati, siapapun akan terlena oleh bujuk rayunya. Itulah pengakuan wanita-wanita di Mesir: “Istri Al-Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya sebagai kesesatan yang nyata.”

Sebagai seorang Nabi, beliau itu ma’shum. Namun, beliau tetaplah manusia biasa, bukanlah sosok malaikat yang terbebas dari hasrat terhadap lawan jenisnya. ‘Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula)) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda dari Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemunkaran dan kekjian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.’

Sebenarnya keduanya sama-sama tertarik oleh daya pikatnya masing-masing. Bedanya pada penyikapan. Bingkai ketertarikan dan cinta Nabi Yusuf AS dirahmati sehingga lebih indah dan kuat. Dan dalam dalam keterpukauannya, Nabi Yusuf AS tidak kehilangan kendali.

Hanya ‘tanda’ dari Allah SWT yang menyelipkan kesadaran fitrah bahwa nafsu liar bukanlah cinta. Hanya kekuatan-Nya yang membentengi jiwa yang meluruhkan gemerlap maksiat dengan ma’unah (petolongan)Nya. Betapa Dia senantiasa bersama kita dimanapun kita berada. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada . Ingatlah, betapa satun kedipan mata dan satu detakan hati Dia pasti mengetahuinya. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.

Ya, kemanakahn kita harus berlari? Dimanakah ada tempat bersembunyi? Hanya takwa yang mengalirkan kesadaran pengawasan Allah SWT terhadap tiap jengkal gerak diri. Kesadaran itu tidak merelakan munculnya betikan hati untuk membuka pintu tindakan yang akan mengundang murka-Nya.

Hanya bingkai yang membuat ekspresi cinta menjadi berbeda. Bukan lagi ekspresi murahan seperti yang banyak terjadi menjadikan pelakunya dianggap tak terbedakan dari makhluk tak berakal seperti halnya binatang melata. Astagfirullahaladzim. Binatang melakukannya karena sifat nalurinya yang tak mempertimbangkan akal dan nilai, tidak mengerti apa yang disebut norma dan kepantasan. Wajar saja, jika dilampiskan kapan saja dan dimana saja saat dorongan nalurinya dating mendesaknya.

Kalau anak Adam yang dicipta dengan segala kelebihan dan kehormatan, mendamba keindahan, dan merindukan makna, lalu melampiaskan ‘insticn’-nya dengan cuek terhadap keutamaan dan kualitas dirinya. Bukankah itu lebih rendah dan lebih buruk daripada binatang? Naudzubillah.

“Allah, semoga hamba bukan termasuk hamba-Mu yang seperti itu.” Batin Syuhada.

“Hamba takut, Engkau akan menghinakan hamba layaknya binatang, tatkala hamba tak mengindahkan hakikat cinta yang sebenarnya. Astagfirullahaladzim.” Tambah Syuhada.

“Apa yang harus aku lakukan, agar aku tak jatuh ke dalam lubang nista itu?” pikirnya bertanya-tanya mencari jawaban.

Tiba-tiba, Dia teringat dengan salah seorang temannya di kampus, namanya Mbak Annisa. Beliau sering diminta mengisi kajian keislaman khususny berhubnungan dengan masalah keputrian.

“Hmm.. Aku pikir Mbak Annisa bisa memberikan solusi atas masalahku ini. Insha Allah.” Pikir Syuhada.

Syuhada mengambil handphone-nya, dan menekan angka di tuts-nya. Sebuah nada panggilan tersambung.

“Assalammualaikum. Bisa bicara dengan Mbak Annisa?” Sapa Syuhada.

“Wa’alaikumsalam. Iya dengan saya sendiri. Afwan ini dengan siapa ya?” Balas Mbak Annisa.

“Ini Syuhada, Mbak” Jawab Syuhada.

“Syuhada mana ya dek?”

“Saya salah satu peserta kajian keputrian yang Mbak asuh di kampus.” Jawabn Syuhada.

“Oalahhh.. Afwan ya dek. Sampai nggak inget nich. Ada apa nich dek Syuhada?”

“Gini Mbak. Syuhada mau silaturahim sama mbak, sekalian mau bertanya sedikit nih.”

“Ooo boleh boleh kog. Silahkan aja datang ke rumah Mbak ya dek. Kapan nich?”

“Kalo besok gimana Mbak, jam 09.00 pagi. Kebetulan besok lagi ga ada jadwal di kampus mbak.” Jawab Syuhada.

“Besok ya? Oke. Langsung datang aja ke rumah ya dek. Insya Allah, Mbak ada kog di rumah. Alamatnya tahu khan?”

“Iya Mbak tahu kog rumah Mbak. Jalan Mawar Indah No. 200 khan Mbak?”

“Yupps. Betul tuh. Nanti Tanya kog di warung di pertigaan kalo dah nyampe di Mawar Indah. Ok.”

“Iya Mbak. Makasih ya Mbak.”

“Sama-sama. Jangan sungkan dek.”

“Syuhada pamit ya Mbak. Assalammualaikum.”

“Waalaikumsalam.” Jawab Annisa.

“Bismillah, besok ke rumah Mbak Annisa. Semoga aku mendapatkan jawaban dari masalahku ini. Amin.” Batin Syuhada.

Allahu Akbar, Allahu Akbar… Allahu Akbar, Allahu Akbar…. Kumandang Adzan Ashar telah memanggil. Syuhada segera menyiapkan diri memenuhi panggilan Allah itu.

“…………………maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al- Baqarah 186)

Bersambung

Jumat, 30 September 2011

Resep Kue Cinta


BAHAN:

1 pria sehat,

1 wanita sehat,

100% Komitmen,

2 pasang restu orang tua,

1 botol kasih sayang murni.



BUMBU:

1 balok besar humor,

25 gr rekreasi,


1 bungkus doa,

2 sendok teh telpon-telponan,

(Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang)



Tips:

  • Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan
  • Sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.
  • Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan.
  • Gunakan Kasih sayang cap "IMAN, HARAP & KASIH" yang telah memiliki sertifikat ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.



Cara Memasak:

  1. Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat tulus ikhlas
  2. Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
  3. Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta merata sekitar 30 menit di depan penghulu
  4. Biarkan di dalam loyang tadi, sirami dengan semua bumbu di atas
  5. Kue siap dinikmati



Catatan:

Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat!

Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon-teleponan bila berjauhan.

Selamat mencoba, dijamin halal... ! Selamat menikmati...

Rabu, 21 September 2011

Arti Cinta



Assalammualaikum warahmatullah wabarakatuh. wah, dah lama ga update ni blog. hmmm, maaf ye.. hehehhehe Nah, smalem ane browsing di laptop adek ane Si Lompong. Eee ga taunya dapet tulisan menganai Arti cinta. ga tau ane dapet drimana Si Lompong Tulisan ini. Karena menariknya, akhirnya ane, Share deh ke Blog ane dan akun FB ane
Makasih ya Mpong!


Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:

“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab:

“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:

“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

Angin menjawab:

“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

Langit menjawab:

“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab:

“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab:

“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab:

“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

Lalu, Aku bertanya pada CINTA:

“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”

CINTA menjawab:

“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”

“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu. Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”

“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”


♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Aku lantas bertanya pada CINTA:

“Bisakah aku merasakannya?”

Sambil berlalu CINTA menjawab:

“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”

Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”


Sumber: Dapet nemu di laptop adek ane Lompong

Kamis, 12 Mei 2011

Sejarah Kabupaten OKU (Ogan Komering Ulu)

Assalammualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Udah lama ga update ni Blog. Kangen juga sih. Nah, kebetulan lagi ga ada perjalanan jauh, tadinya mau browsing aja tentang OKU (kabupaten tercinta). Eee mampir dah ke Situs Pemkab OKU. Dapet bahan nih buat blog kali ini. Tentang sejarah Kabupaten Ogan Komering Ulu(OKU). Semoga bermanfaat bagi teman2 semua. Okokok.

Nama Kabupaten Ogan Komering Ulu diambil dari nama dua sungai besar yang melintasi dan mengalir di sepanjang wilayah kabupaten OKU, yaitu sungai Ogan dan Sungai Komering. Berdasarkan sejarah, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 9 Tahun 1997 tanggal 20 Januari 1997, Tahun 1878 ditetapkan sebagai tahun kelahiran nama Ogan Komering Ulu. Sedangkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, Kabupaten Ogan Komering Ulu terbentuk dengan keluarnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembubaran Negara Bagian Sumatera Selatan dan Peraturan Pemerintah Penganti Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Sumatera Selatan menjadi Propinsi didalam Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor GB/100/1950 tanggal 20 Maret 1950, ditetapkan batas-batas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan ibu kota kabupaten di Baturaja. Sejalan dengan Undang-undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 yang diperkuat dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821), Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi daerah otonom yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.

Sesuai dengan semangat Otonomi Daerah, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347), pada tahun 2003 Kabupaten OKU resmi dimekarkan menjadi 3 (tiga) Kabupaten, yakni (1) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) dengan Ibukota Martapura; (2) Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU SELATAN) dengan Ibukota Muaradua dan (3) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dengan Ibukota Baturaja.


BUPATI KABUPATEN OKU TAHUN 1949 - SEKARANG

No
Nama
Masa Jabatan
1.
M. Said
1949 – 1950
2.
Nawawi
1950 – 1952
3.
Aziz
1952 – 1954
4.
Mustofa
1954 – 1956
5.
Saleh
1956 – 1958
6.
Harum
1958 – 1962
7.
Usman Raden Mangku
1962 – 1963
8.
Rusman Effendi Rustam
1963 – 1968
9.
M. Muhammad Muslimin
1968 – 1979
10.
HM. Saleh Hasan, SH.
1979 – 1989
11.
Drs. H. Mulkan Aziman
1989 – 1994
12.
Amiruddin Ibrahim
1994 – 1999
13.
H. Rosihan Arsyad
1999 – 2000
14.
Ir. Syahrial Oesman, MM.
2000 – 2002
15.
Eddy Yusuf, SH., MM.
2002 – 2008
15.
Drs. Yulius Nawawi
2008 s/d Sekarang

Nah, itulah sekilas sejarah tentang Kab. OKU. Nantikan lagi ya tentang Kabupaten OKU Selanjutnya..
Baturaja..O Baturaja....

Sumber: http://www.okukab.go.id/

Selasa, 12 April 2011

Kisah Suami Sejati: 3 Bulan Tidak Mampu Memandang Wajah Suami

Kemaren, Senin 11 April 2011, tanpa sengaja ane membuka sebuah tautan pada sebuah situs/blog seorang ustad. Nah, ane mendapat sebuah kisah seorang suami yang inspiratif dan memotivasi. penasaran khan kisahnya seperti apa. Simak ya.!!!

Perkawinan itu telah berjalan empat tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.

Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak ada peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.

Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.

Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.

Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.”

Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.

Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan menelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.

Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.

Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.

Lima tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai fulan, saya telah bersabar selama Sembilan tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata: ”betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.

Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.

Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.

Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.

Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.

Mendengar keterangan tersebut, psikologis sang istri drop dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.

Sang istri pun bedrest di rumah sakit.

Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.

“Haah, pergi?” kata sang istri.

“Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat” kata sang suami.

Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.

Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami apaan dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.

Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.

Ketahuilah bahwa sang donatur itu tidak lain melainkan sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.

Dan subhanallah …

Setelah Sembilan bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.

Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syari’ah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.

Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.

Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelpon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf kepada suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telpon istrinya dengan menangis pula.

Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulan sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.

————————-

Note: Diterjemahkan secara apa adanya dari kisah yang dituturkan oleh teman tokoh cerita ini, yang kemudian ia tulis dalam email dan disebarkan kepada kawan-kawannya.

Senin, 11 April 2011

Gadis Berjilbab Biru (part 1)

Lirih angin berhembus, membelai pagi. Dingin merasuk ke sum-sum tulang. Kesejukanpun terasa. Cakrawala pagi yang mempesona, dibalut dengan lukisan awan yang indah, dipadukan dengan nyanyian merdu sang burung kecil. Oh indahnya alam pagi ini. Lafaz kesyukuran menghiasi hari-hari anak manusia, pesona ketakjuban atas nikmat Tuhan pemilik semesta alam. Tak terkecuali dengan pemuda ini. Khalid namanya. Aktivitas pagi yang rutin dilakukannya, mengolah sirkulasi udara dalam dirinya dan alam pagi. Sejuk dan damai, itu yang dirasakannya. Tak henti-hentinya ia berlafaz syukur atas semua ini, sebagai sebuah penghambaan kepada Sang Maharaja.

Khalid adalah mahasiswa semester 6 jurusan Teknik Sipil di Universitas Baturaja yang terletak di kabupaten OKU provinsi Sumatera Selatan. Penampilannya yang bersahaja, apa adanya dengan wajah orientalnya yang kekuninglangsatan. Keramahan terpancar dari senyumnya yang mempesona. Kecerdasan terlihat dari cara bicaranya. Siapa yang tak kenal Khalid. Mahasiswa berprestasi dalam akademisi, yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan, dan penuh dengan kemandirian.

Nama lengkapnya adalah Khalidi Pramualam. Teman-temannya sering memanggilnya Khalid, sebagian ada yang memanggilnya Alam. Ia bukanlah terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Walaupun seperti itu ia tak pernah merasa kekurangan. Bahkan terus merasa cukup atas nikmat yang diberikan-Nya. Ayahnya hanya seorang Pegawai Negeri kecil di sebuah instansi pemerintah, sedangkan Ibunya hanya menjaga toko manisan di rumah. Topan Candramukti dan Bunga Violetta adalah adik-adik kesayangannya. Topan masih duduk di kelas 2 SMA, sedangkan Bunga di kelas 2 SMP.

Siang hari, di Mushola Kampus.
"Assalammualaikum, bro" Sapa Ramadhan.
"Waalaikumsalam. Apa kabar teman?" Balas Khalid.
"Alhamdulilah. Seperti yang awak liat nie. Saye sihat-sihat saje. Betul betul betul." Jawab Ramadhan dengan logat melayu ala Upin dan Ipin.
"Iye ke? Hmm. Baguslah. Tak susahlah saye belikan awak makanan yang sedap, kalo awak sihat. wkkkkkkkkk." Bales Khalid dengan candaannya yang khas.
"Ah, ente ni Khalid. Bisa-bisanya siang ni bikin perutku berguncang hebat dengan leluconmu itu." Timbal Ramadhan sambil tertawa.
"Ada kuliah ente ya?" Tanya Khalid.
"Ga ada, bro."
"Enaknya ngapaain nih kita?"
"Hmmm, apa ya. Gimana kalo kita sowan sama anak-anak BEMU? Ane liat tadi di base camp lagi pada ngumpul semua." Tawar Ramadhan.
"Okay. Siapa takut!"
"Siiip dah!"

Berujar salam dengan penghuni Mushola, mereka beranjak menuju kediaman BEMU. Khalid dan Ramadhan ini adalah pengurus dari BEM Universitas. Beda dengan Khalid, Ramadhan kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Ramadhan bilang ia memimpikan jadi guru bahasa Inggris sejak SMP. Itulah kenapa ia mengambil jurusan yang paling langka diminati mahasiswa laki-laki.
3 tahun yang lalu mereka bertemu tanpa sengaja. Pada saat mau mengurus administrasi mereka bertabrakan. Eeee. ga taunya Tabarakan membawa persahabatan.. Akhirnya, hingga tingkat 33 di UNBARA mereka tetap selalu bersama. Orang bilang mereka adalah Soulmate.

Mereka sempat naksir sama cewek yang sama. Namanya Zahratul Jannah. Kata mereka, Zahra ini sangat cantik sekali. Ia mengambil jurusan Ekonomi Manajemen. Mereka sangat suka ketika Zahra memakai jilbab biru. Ada pesona yang luar biasa. Awalnya, mereka berdua ingin menyatakan cinta kepada Zahra. Niat itu batal, lantaran Zahra aktif dalam sebuah Lembaga Keagamaan di Kampus. Lembaga Dakwah Kampus Ukhuwah namanya. Mereka terus memantau Zahra. Berharap ada ruang untuk mengungkapkan rasa cinta mereka. Akhirnya, keduanyapun ikut bergabung di LDK. Awalnya mereka ingin mendekati Zahra.

Itu 2 tahun yang lalu, saat si Khalid dan Ramadhan masih belum memahami agama dengan mendalam .Tetapi, setelah mengikuti kajian-kajian yang diadakan LDK, membuat mereka menghilangkan niat tersebut. Konsep hubungan antara Laki-laki dan perempuan mereka pahami betul, bahwa Zahra bukan mahramnya mereka. Alhasil, mereka tetap menjaga masing-masing. Persoalan Zahra urusan Allah, kata mereka. Allah sudah menggariskan jodoh untuk zahra dan mereka di Lauhl mahfz. Mereka tak memikirkan hal itu lagi.

Memasuki kediaman BEMU, mereka berujar salam.
"Assalammualaikum." Sapa mereka serentak.
"Waalaikumsalam." Jawab semua yang ada di dalam ruangan.
"Apa agenda hari ini, teman?" Tanya Ramadhan.
"Kita hanya diskusi terkait rencana Pelatihan Kepemimpinan bulan depan." Jawab Kevin.

Kevin ini adalah Menteri urusan dalam negeri. Orangnya kritis, penuh analisis, dan sedikit humoris juga.

"Bukankah itu sudah dibahas minggu lalu sama Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia? Ia kan Ramadhan?" Tanya Khalid memastikan. Khalid ini Menteri Kemahasiswaan, sedangkan Ramdhan adalah Menteri Pengembangan Sumber daya Manusia.
"Iya, bro. Hal ini udah dibahas waktu rapat departemen kemaren." Jawab Ramadhan.
"Maksud kita diskusi tentang hal ini hanya untuk mengoptimalkan saja apa-apa yang telah direncanakan. Begitu." Tambah Yongki, Menteri urusan Luar negeri.
"O macam tu ye.. heheheheh... maaf maaf... Terus gimana?" Ujar Khalid.
"Begini teman..."

Akhirnya, diskusipun berlangsung dengan baik. Saling mengemukakan pendapat, ada yang pro dan ada yang kontra. Namun, tetap menjalin persatuan.

Sehabis dari BEMU, Ramadhan dan Khalid berpisah. Ramadhan langsung pulang ke rumah, sedangkan Khalid mau ke Mushola. Ada bukunya yang tertinggal, kata Khalid kepada Ramadhan. Tiba di Mushola, mencari keberadaan bukunya. Akhirnya ketemu juga, batinnya. Tanpa disadarinya, sepasang mata memperhatikannya sejak ia datang. Upps, Khalid merasa ada yang mengawasinya. Ia pun menoleh ke belakang. Yah, ternyata itu si Zahra.. Allah, batin Khalid.

Apa yang terjadi selanjutnya??????




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More