Senin, 11 April 2011

Gadis Berjilbab Biru (part 1)

Lirih angin berhembus, membelai pagi. Dingin merasuk ke sum-sum tulang. Kesejukanpun terasa. Cakrawala pagi yang mempesona, dibalut dengan lukisan awan yang indah, dipadukan dengan nyanyian merdu sang burung kecil. Oh indahnya alam pagi ini. Lafaz kesyukuran menghiasi hari-hari anak manusia, pesona ketakjuban atas nikmat Tuhan pemilik semesta alam. Tak terkecuali dengan pemuda ini. Khalid namanya. Aktivitas pagi yang rutin dilakukannya, mengolah sirkulasi udara dalam dirinya dan alam pagi. Sejuk dan damai, itu yang dirasakannya. Tak henti-hentinya ia berlafaz syukur atas semua ini, sebagai sebuah penghambaan kepada Sang Maharaja.

Khalid adalah mahasiswa semester 6 jurusan Teknik Sipil di Universitas Baturaja yang terletak di kabupaten OKU provinsi Sumatera Selatan. Penampilannya yang bersahaja, apa adanya dengan wajah orientalnya yang kekuninglangsatan. Keramahan terpancar dari senyumnya yang mempesona. Kecerdasan terlihat dari cara bicaranya. Siapa yang tak kenal Khalid. Mahasiswa berprestasi dalam akademisi, yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan, dan penuh dengan kemandirian.

Nama lengkapnya adalah Khalidi Pramualam. Teman-temannya sering memanggilnya Khalid, sebagian ada yang memanggilnya Alam. Ia bukanlah terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Walaupun seperti itu ia tak pernah merasa kekurangan. Bahkan terus merasa cukup atas nikmat yang diberikan-Nya. Ayahnya hanya seorang Pegawai Negeri kecil di sebuah instansi pemerintah, sedangkan Ibunya hanya menjaga toko manisan di rumah. Topan Candramukti dan Bunga Violetta adalah adik-adik kesayangannya. Topan masih duduk di kelas 2 SMA, sedangkan Bunga di kelas 2 SMP.

Siang hari, di Mushola Kampus.
"Assalammualaikum, bro" Sapa Ramadhan.
"Waalaikumsalam. Apa kabar teman?" Balas Khalid.
"Alhamdulilah. Seperti yang awak liat nie. Saye sihat-sihat saje. Betul betul betul." Jawab Ramadhan dengan logat melayu ala Upin dan Ipin.
"Iye ke? Hmm. Baguslah. Tak susahlah saye belikan awak makanan yang sedap, kalo awak sihat. wkkkkkkkkk." Bales Khalid dengan candaannya yang khas.
"Ah, ente ni Khalid. Bisa-bisanya siang ni bikin perutku berguncang hebat dengan leluconmu itu." Timbal Ramadhan sambil tertawa.
"Ada kuliah ente ya?" Tanya Khalid.
"Ga ada, bro."
"Enaknya ngapaain nih kita?"
"Hmmm, apa ya. Gimana kalo kita sowan sama anak-anak BEMU? Ane liat tadi di base camp lagi pada ngumpul semua." Tawar Ramadhan.
"Okay. Siapa takut!"
"Siiip dah!"

Berujar salam dengan penghuni Mushola, mereka beranjak menuju kediaman BEMU. Khalid dan Ramadhan ini adalah pengurus dari BEM Universitas. Beda dengan Khalid, Ramadhan kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Ramadhan bilang ia memimpikan jadi guru bahasa Inggris sejak SMP. Itulah kenapa ia mengambil jurusan yang paling langka diminati mahasiswa laki-laki.
3 tahun yang lalu mereka bertemu tanpa sengaja. Pada saat mau mengurus administrasi mereka bertabrakan. Eeee. ga taunya Tabarakan membawa persahabatan.. Akhirnya, hingga tingkat 33 di UNBARA mereka tetap selalu bersama. Orang bilang mereka adalah Soulmate.

Mereka sempat naksir sama cewek yang sama. Namanya Zahratul Jannah. Kata mereka, Zahra ini sangat cantik sekali. Ia mengambil jurusan Ekonomi Manajemen. Mereka sangat suka ketika Zahra memakai jilbab biru. Ada pesona yang luar biasa. Awalnya, mereka berdua ingin menyatakan cinta kepada Zahra. Niat itu batal, lantaran Zahra aktif dalam sebuah Lembaga Keagamaan di Kampus. Lembaga Dakwah Kampus Ukhuwah namanya. Mereka terus memantau Zahra. Berharap ada ruang untuk mengungkapkan rasa cinta mereka. Akhirnya, keduanyapun ikut bergabung di LDK. Awalnya mereka ingin mendekati Zahra.

Itu 2 tahun yang lalu, saat si Khalid dan Ramadhan masih belum memahami agama dengan mendalam .Tetapi, setelah mengikuti kajian-kajian yang diadakan LDK, membuat mereka menghilangkan niat tersebut. Konsep hubungan antara Laki-laki dan perempuan mereka pahami betul, bahwa Zahra bukan mahramnya mereka. Alhasil, mereka tetap menjaga masing-masing. Persoalan Zahra urusan Allah, kata mereka. Allah sudah menggariskan jodoh untuk zahra dan mereka di Lauhl mahfz. Mereka tak memikirkan hal itu lagi.

Memasuki kediaman BEMU, mereka berujar salam.
"Assalammualaikum." Sapa mereka serentak.
"Waalaikumsalam." Jawab semua yang ada di dalam ruangan.
"Apa agenda hari ini, teman?" Tanya Ramadhan.
"Kita hanya diskusi terkait rencana Pelatihan Kepemimpinan bulan depan." Jawab Kevin.

Kevin ini adalah Menteri urusan dalam negeri. Orangnya kritis, penuh analisis, dan sedikit humoris juga.

"Bukankah itu sudah dibahas minggu lalu sama Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia? Ia kan Ramadhan?" Tanya Khalid memastikan. Khalid ini Menteri Kemahasiswaan, sedangkan Ramdhan adalah Menteri Pengembangan Sumber daya Manusia.
"Iya, bro. Hal ini udah dibahas waktu rapat departemen kemaren." Jawab Ramadhan.
"Maksud kita diskusi tentang hal ini hanya untuk mengoptimalkan saja apa-apa yang telah direncanakan. Begitu." Tambah Yongki, Menteri urusan Luar negeri.
"O macam tu ye.. heheheheh... maaf maaf... Terus gimana?" Ujar Khalid.
"Begini teman..."

Akhirnya, diskusipun berlangsung dengan baik. Saling mengemukakan pendapat, ada yang pro dan ada yang kontra. Namun, tetap menjalin persatuan.

Sehabis dari BEMU, Ramadhan dan Khalid berpisah. Ramadhan langsung pulang ke rumah, sedangkan Khalid mau ke Mushola. Ada bukunya yang tertinggal, kata Khalid kepada Ramadhan. Tiba di Mushola, mencari keberadaan bukunya. Akhirnya ketemu juga, batinnya. Tanpa disadarinya, sepasang mata memperhatikannya sejak ia datang. Upps, Khalid merasa ada yang mengawasinya. Ia pun menoleh ke belakang. Yah, ternyata itu si Zahra.. Allah, batin Khalid.

Apa yang terjadi selanjutnya??????




0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More