Selasa, 14 April 2009

Ma'rifatur Rasul

Muqadimah
Dalam setiap kehidupannya, fitrah seorang insan akan senantiasa mengakui keberadaan suatu Dzat yang Maha segala-galanya. Namun dalam perjalanannya, untuk memahami secara benar mengenai Dzat yang Maha segala-galanya ini manusia tidak mungkin dapat mengetahuinya hanya dengan mengandalkan fitrah dan akalnya saja. Ma n u s i a ‘ me me r l u k a n ’ s e o r a n g p e n u n t u n y a n g me n g a n t a r k a n dirinya pada Allah, beserta cara untuk menyembah-Nya dengan baik dan benar. Di sinilah, Allah SWT mengutus para rasul, guna membimbing mereka kejalan yang benar. Rasul yang juga meluruskan b e r b a g a i f e n o me n a ‘ k e k e l i r u a n ’ dalam menyembah Allah. Di tambah lagi dengan adanya kelicikan syaitan yang senantiasa menjerumuskan insan dalam berbagai bentuk kemusyrikan. Tanpa seorang rasul, maka dapat dipastikan seluruh manusia akan tersesat dalam lembah kehinaan yang sangat mencekam.
Oleh karena itulah, sangat urgen bagi kita semua untuk kembali memahami hakekat para rasul, kedudukannya, urgensitasnya, sifat-sifatnya, tugas-tugasnya dan yang terakahir mengenai karakteristik risalah Nabi Muhammad SAW. Karena semua rasul adalah manusia. Semua rasul, mengajak pada satu ajaran yaitu mengesakan Allah dengan merealisasikan ibadah hanya kepada-Nya.

T a ’ r i f Ra s u l .
Dari segi bahasa, rasul berasal dari kata ‘ r a s a l a ’yang berarti mengutus.
Sedangkar rasul, adalah bentuk infinitif (baca; masdar) dari kata ‘ r a s a l a ’ ini berarti
utusan, atau seseorang yang diutus. Adapun dari segi istilahnya rasul adalah:
Seorang laki-laki yang dililih dan diutus Allah SWT dengan membawa risalah kepada umat manusia.
Rasul merupakan seorang pilihan diantara sekian banyak manusia yang berada di
muka bumi. Ia adalah manusia yang mulia dan terbaik, karena akan mengemban
sebuah amanah yang tidak ringan, yaitu menunjukkan jalan Allah kepada umat
manusia. Oleh karena itulah, sejak kecil, seorang rasul sudah terlihat dengan
memiliki ciri-ciri khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain. Karena ia akan
membawa amanah yang tidak ringan. Secara garis besar, amanah yang
diembankan kepada rasul adalah:
1. Membawa dan menyampaikan risalah (al-Islam)
Mengenai hal ini, Allah berfirman (QS. 5 : 67):
“ H a i R a s u l , s a mp a i k a n l a h a p a y a n g d i t u r u n k a n k e p a d a mu d a r i T u h a n mu . Da n j i k a t i d a k kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-o r a n g y a n g k a f i r . ”
2. menjadi qudwah (baca; tauladan) bagi umat manusia
Dalam mengaplikasikan risalah yang dibawanya. Karena manusia tidak akan
mungkin dapat melaksanakan apa yang diperintahkan Al-Qu r ’ a n j i k a t i d a k
dengan contoh dan tauladan dari Rasulullah SAW. Demikian juga para nabi-nabi
yang lain, mereka memiliki tugas untuk menjadi qudwah dalam mengaplikasikan
risalah. Allah SWT berfirman (QS. 33 : 21) :
“ S e s u n g g u h n y a t e l a h a d a p a d a ( d i r i ) R a s u l u l l a h i t u s u r i t e l a d a n y a n g b a i k b a g i mu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan d i a b a n y a k me n y e b u t A l l a h . ”
Mengenai nabi yang lain, Allah mencontohkan dalam Al-Qu r ’ a n ( QS . 6 0 : 4 )
ْ“ S e s u n g g u h n y a t e l a h a d a s u r i t a u l a d a n y a n g b a i k b a g i mu p a d a I b r a h i m d a n o r a n g -orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya s a mp a i k a mu b e r i ma n k e p a d a A l l a h s a j a . ”
Kemudian sebagai seorang muslim, kita perlu tahu secara jelas mengenai rasul
beserta ciri-cirinya. Diantara ciri-ciri rasul adalah sebagai berikut:32
1.Memiliki sifat-sifat asasiyah.
Sifat asasiyah ini terdiri dari sidiq, amanah, tabligh dan fathanah. Sifat ini harus
dimiliki oleh setiap rasul yang mengemban atau membawa risalah dari Allah
SWT.
2. Me mi l i k i mu ’ j i z a t .
Salah satu con t o h n y a a d a l a h mu ’ j i z a t R a s u l u l l a h S A W ketika membelah bulan.
Allah berfirman dalam (QS. 54 : 1 - 2):
“ T e l a h d e k a t ( d a t a n g n y a ) s a a t i t u d a n t e l a h terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mu`jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".
3. Berita kedatangannya.
Dalam al-Qu r ’ a n A l l a h me n g a t a k a n ( QS . 6 1 : 6 ) :
“ Da n(ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu
Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah
sihir yang nyata".
4. Berita kenabian.
Setiap rasul senantiasa membawa perintah Allah untuk mengajak umatnya ke
jalan yang baik. Perihal kerasulan merekapun Allah beritahukan. Dalam al-
Qu r ’ a n A l l a h b e r f i r ma n ( QS . 7 : 1 5 8 )
“ K a t a k a n l a h : " H ai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk".
5. A d a n y a h a s i l d a r i d a ’ wa h y a n g d i l a k u k a n n y a .
Ha l i n i d a p a t k i t a l i h a t , p a d a h a s i l d a ’ wa h R a s u l u l l a h S A W y a n g d a r i s e g i kualitas, mereka memiliki keimanan yang sangat kokoh, tidak tergoyahkan oleh apapun juga. Kemudian dari segi kuantitas, jumlah mereka demikian banyaknya, tersebar kesluruh pelosok jazirah Arab, bahkan melewati jazirah Arab. Allah SWT berfirman (QS. 48 : 29):
“ Mu h a mma d i t u a d a l a h u t u s a n A l l a h d a n o r a n g -orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu'min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan a ma l y a n g s a l e h d i a n t a r a me r e k a a mp u n a n d a n p a h a l a y a n g b e s a r . ”

KEDUDUKAN RASUL.
Sebagai manusia, seorang rasul juga memiliki ciri dan sifat yang sama
dengan manusia lain pada umumnya. Rasulullah SAW juga demikian, beliau
memiliki fisik yang sama sebagaimana sahabatnya, beliau juga memiliki nasab.
Hanya beliau mendapatkan wahyu yang tentunya tidak didapatkan oleh orang lain,
dan beliau memiliki kewajiban untuk menyampaikan risalah tersebut kepada
seluruh umat manusia. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai kedudukan
Rasulullah SAW:
1. Seorang rasul, ia merupakan seorang hamba diatara hamba-hamba Allah
lainnya. Rasulullah SAW merupakan seroang hamba Allah sebagaimana yang
lainnya. Beliau juga beraktivitas sebagaimana mereka beraktivitas. Beliau
makan, minum, pergi ke pasar, beristri dan lain sebagainya. Beliau juga
merasakan sesuatu yang kita rasakan, baik rasa suka ataupun rasa duka. Beliau
juga mengalami sakit dan penderitaan sebagaimana kita mengalaminya. Bahkan
penderitaan yang beliau rasakan, jauh lebih besar daripada penderitaan kita.
Oleh karena itulah, sesungguhnya hal-hal yang beliau lakukan, juga dapat kita
lakukan. Karena kita sama-sama manusia. Dan sesungguhnya tidak ada alasan
bagi kita untuk mengerjakan perintah Rasul karena Allah telah mengutus rasul
itu dari kalangan mereka sendiri yang sangat dekat dengan kehidupan mereka.
Hanya yang membedakannya adalah bahwa beliau mendapatkan wahyu dari
Allah SWT. Allah berfirman (QS. 18 : 110)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

2. Rasulullah SAW merupakan seorang rasul diantara para rasul lainnya.
Rasulullah SAW selain sebagai hamba biasa juga sebagai rasul yang mempunyai keutamaan dan ciri-c i r i k e r a s u l a n . R a s u l u l l a h S A W me mi l i k i mu ’ j i z a t sebagaimana para nabi dan rasul yang lain, dengan berbagai keutamaan
lainnya. Allah berfirman (QS. 3 : 144)
“ Mu h a mma d i t u t i d a k l a i n h a n y a l a h s e o r a n g r a s u l , s u n g g u h t e l a h b e r l a l u s e b e l u mn y a beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-o r a n g y a n g b e r s y u k u r . ”
Kerasulan Rasulullah SAW dapat kita lihat dalam tiga hal:
a) Tabligh Risalah
Artinya bahwa seorang rasul harus menyampaikan risalah yang Allah amanahkan kepadapnya, berupa addin al-hanif (agama yang benar). Allah berfriman (QS. 5 : 67)
“ H a i R a s u l , s a mp a i k a n l a h a p a y a n g d i t u r u n k a n k e p a d a mu d a r i T u h a n mu . Da n j i k a tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-o r a n g y a n g k a f i r . ”

b) Menyampaikan/ menunaikan amanah
Kita melihat bahwa Rasulullah SAW telah menunaikan amanahnya sebagai seorang rasul. Sepanjang hidupnya beliau mempergunakan umurnya guna menyeru orang ke jalan Allah sebagai mana yang diamanahkan kepada beliau. Allah berfirman (QS. 33 : 39)
“ T i d a k a d a s u a t u k e b e r a t a n p u n a t a s N a b i t e n t a n g a p a y a n g t e l a h d i t e t a p k a n Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku. (yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain k e p a d a A l l a h . Da n c u k u p l a h A l l a h s e b a g a i P e mb u a t P e r h i t u n g a n . ”

c) Pemimpin
Artinya seorang rasul adalah sebagai pemimpin bagi umatnya, yang mengantarkan mereka dari jalan kesesatan menuju jalan hidayah Allah SWT.
Allah SWT berfirman (QS. 17 : 71)
“ ( I n g a t l a h ) s u a t u h a r i ( y a n g d i h a r i i t u ) K a mi p a n g g i l t i a p umat d e n g a n pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya s e d i k i t p u n . ”
SIFAT-SIFAT RASUL.
Dalam mengenal rasul, kita perlu mengetahui sifat-sifatnya, agar kita mengetahui dengan benar siapa sesungguhnya rasul kita untuk kemudian kita dapat mengikutinya. Dengan lebih mengenal sifat-sifat beliau ini, akan lebih mententramkan jiwa dan raga kita dalam mengamalkan sunnah-sunnahnya.
Diantara sifat rasul adalah:
1. Manusia sempurna.
Allah berfirman (QS. 14 : 11)
“ R a s u l -rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mu k mi n b e r t a wa k k a l . ”

2. Terpelihara dari kesalahan.
Allah berfirman (QS. 5 : 67)
“ H a i R a s u l , s a mp a i k a n l a h a p a y a n g d i t u r u n k a n k e p a d a mu d a r i T u h a n mu . Da n j i k a t i d a k kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-o r a n g y a n g k a f i r . ”

3. Benar.
Allah berfirman (QS. 53 : 3-4):
“ Da n t i a d a l a h y a n g d i u c a p k a n n y a i t u ( A l Qu r ' a n ) me n u r u t k e ma u a n h a wa n a f s u n y a .U c a p a n n y a i t u t i a d a l a i n h a n y a l a h wahyu yang diwah y u k a n ( k e p a d a n y a ) . ”

4. Cerdas.
Allah berfirman (QS. 48 : 27)
“ S e s u n g g u h n y a A l l a h akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang t i a d a k a mu k e t a h u i d a n Di a me mb e r i k a n s e b e l u m i t u k e me n a n g a n y a n g d e k a t . ”

5. Amanah.
Allah berfirman (QS. 69 : 44-46)
“ S e a n d a i n y a d i a ( Mu h a mma d ) me n g a d a -adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami. Niscaya benar-benar kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar K a mi p o t o n g u r a t t a l i j a n t u n g n y a . ”

6. Menyampaikan.
Allah berfirman (QS. 5 : 67)36
“ H a i R a s u l , s a mp a i k a n l a h a p a y a n g d i t u r u n k a n k e p a d a mu d a r i T u h a n mu . Da n j i k a t i d a k kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-o r a n g y a n g k a f i r . ”

7. Komimen yang sempurna.
Allah berfirman (QS. 17 : 73)
“ Da n s e s u n g g u h n y a me r e k a h a mp i r me ma l i n g k a n k a mu d a r i a p a y a n g t e l a h K a mi wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu t e n t u l a h me r e k a me n g a mb i l k a mu j a d i s a h a b a t y a n g s e t i a . ”

TUGAS RASUL.
Secara garis besar, tugas rasul dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
p e n g e mb a n r i s a l a h d a ’ wa h d a n k e d u a , s e b a g a i p e n e g a k dinullah.
1. S e b a g a i p e n g e mb a n r i s a l a h d a ’ wa h
Inilah tugas utama rasul yang secara langsung diamananhkan Allah terhadap
dirinya, sekaligus membimbing umat manusia dalam mengaplikasikan ibadah
k e p a d a A l l a h S WT . T u g a s r a s u l s e b a g a i p e n g e mb a n a ma n a h d a ’ wa h me n c a k u p tiga aspek:
a) Dalam mengenal Sang Pencipa.
Allah berfirman (QS. 6 : 19)
Katakanlah: "Siapakah yang lebih kuat persaksiannya?" Katakanlah: "Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al Qur'an ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al Qur'an (kepadanya). Apakah sesungguhnya kamu mengakui bahwa ada tuhan-tuhan yang lain di samping Allah?" Katakanlah: "Aku tidak mengakui". Katakanlah: "Sesungguhnya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah)".
b) Menjelaskan cara beribadah.
Rasulullah SAW juga memiliki tugas untuk mengajarkan cara untuk beribadah kepada Allah SWT, agar mereka dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Salah satu contohnya adalah dalam masalah shalat. Rasulullah SAW memberikan contoh yang sempurna dalam melaksanakan tata cara shalat. Oleh karena itulah beliau bersabda:
Dari Abu Sulaiman Malik bin al-H u wa i r i t s , R a s u l u l l a h S A W b e r s a b d a , ‘ K e mb a l i l a h kalian pada keluarga kalian dan ajarkanlah mereka (islam) dan perintahkanlan mereka. Serta shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku melaksanakannya. Apabila tiba waku shalat, hendaklah salah seorang diantara kalian37 mengumandangkan adzan, lalu salah seorang diantaraka kalian yang paling dewasa me n j a d i i ma mn y a . ” ( H R . B u k h a r i )

c) Menjelaskan pedoman hidup.
Allah berfirman (QS. 6 : 153)
“ Dan bahwa (yang Kami per intahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa ”

d) Membina dengan arahan dan nasihat.
Hal ini banyak sekali kita jumpai dalam hadits, bagaimana Rasulullah SAW memberikan arahan-arahan dan nasehat-nasehat yang pada intinya mengajak kita pada kesempurnaan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Salah satu contohnya adalah :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda : Terdapat tiga hal, yang apabila ketiganya melekat pada diri seseorang maka ia akan dapat merasakan manisnya iman: (1) Mencintai Allah dan rasu-Nya melebihi dari cinta apapun di dunia ini. (2) Mencintai seseorang hanya karena Allah. Dan (3) Dia tidak menginginkan untuk kembali pada kekufurannya sebagaimna ia tidak ingin dimasukkan ke dalam api neraka. (HR. Bukhari)

2. Sebagai penegak dinullah.
Seorang rasul juga memiliki tugas untuk menegakkan dinullah di muka bumi ini,
s e h i n g g a a g a ma y a n g d i b a wa n y a d a p a t d i j a d i k a n s y a r i ’ a t d a n p e d o ma n h i d u p yang dijunjung tinggi oleh kaumnya. Allah berfirman (QS. 42 : 13)
“ Di a t e l a h me n s y a r i ` a t k a n k a mu t e n t a n g a g a ma a p a y a n g t e l a h d i wa s i a t k a n –Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama) -Nya orang yang kembali (kepada-N y a ) . ”
Menegakkan dinullah ini mencakup tiga aspek:
a) Menegakkan khilafah.
Allah berfirman (QS. 24 : 55)38
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar
(keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu
apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka
mereka itulah orang-o r a n g y a n g f a s i k . ”

b) Membina kader.
Allah berfirman (QS. 3 : 104)
“ Da n h e n d a k l a h a d a di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-o r a n g y a n g b e r u n t u n g . ”

c) Me mb u a t k o n s e p s i d a ’ wa h
Allah berfirman (QS. 3 : 159) mengenai perlunya konseps i d a ’ wa h y a n g
lembut terhadap manusia dalam mengajak pada kebaikan:
“ Ma k a d i s e b a b k a n r a h ma t d a r i A l l a h -lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-N y a . ”

KEISTIMEWAAN RISALAH MUHAMMAD SAW.
Rasulullah SAW merupakan salah seroang rasul, diantara sekian banyak nabi
dan rasul lainnya. Setiap rasul memiliki keistimewaan tersendiri, sebagaimana pada
risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Diantara keistimewaan risalah
beliau adalah:
1. Penutup para nabi dan rasul.
Allah berfirman (QS. 33 : 40)
“ Mu h a mmad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

2. Menghapus risalah sebelumnya.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan:39
Da r i A b u H u r a i r a h r a , R a s u l u l l a h S A W b e r s a b d a , ‘ S e s u n g g u h n y a p e r u mp a ma a n k u dengan perumpamaan para nabi sebelumku adalah seumpama seseorang yang membangun sebuah rumah; di mana ia menjadikan rumah itu indah dan sempurna. Namun rumah terdapat satu sisi dari rumah tersebut yang belum disempurnakan (bau batanya) . Sehingga hal ini menjadikan manusia menjadi heran dan bertanya-tanya, mengapa sisi ini tidak disempurnakan? Dan akulah batu bata terakhir itu (yang menyempurnakan bangunannya), dan aku adalah penutup para nabi. (HR. Bukhari)
Dalam hadits lain diriwayatkan:
“ Dar i Jabir r a, bahwa Umar bin Khatab d a t a n g k e R a s u l u l l a h S A W d e n g a n me mb a wa kitab taurat. Kemudian Umar berkata, wahai Rasulullah SAW, ini merupakan nuskhah ( b a g i a n ) d a r i k i t a b t a u r a t . ’ R a s u l u l l a h S A W t e r d i a m, l a l u U ma r me mb a c a n y a s e d a n g k a n wajah Rasulullah SAW berubah. Pada saat itu Abu Bakar mengatakan pada Umar, engkau menjadikan wajah Rasulullah SAW berubah, lihatlah wajah beliau. Maka Umar me l i h a t wa j a h R a s u l u l l a h S A W d a n b e r k a t a , ‘ a k u b e r l i n d u n g d a r i k e mu r k a a n A l l a h d a n kemurkaan Rasulullah SAW. Aku ridha terhadap Allah sebagai Rab, terhadap Islam sebagai agama dan terhadap Muhammad sebagai nabi dan rasul. Kemudian Rasulullah SAW bersabda , ‘ De mi Dz a t y a n g d i r i k u b e r a d a d i t a n g a n n y a , s e k i r a n y a t a mp a k dihadapan nabi Musa as saat ini, kemudian kalian mengikutinya serta meninggalkan aku, sungguh kalian akan tersesat dari jalan yang lurus. Sekiranya Musa hidup dan mengalami masa kenabianku, sun g g u h i a harus mengikutiku . ” ( H R . Da r i mi )

3. Membenarkan para nabi sebelumnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 3)
“ Di a me n u r u n k a n A l K i t a b ( A l Qu r ' a n ) k e p a d a mu d e n g a n s e b e n a r n y a ; me mb enarkan k i t a b y a n g t e l a h d i t u r u n k a n s e b e l u mn y a d a n me n u r u n k a n T a u r a t d a n I n j i l . ”

4. Menyempurnakan risalah para nabi sebelumnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 50)
“ Da n ( a k u d a t a n g k e p a d a mu ) me mb e n a r k a n T a u r a t y a n g d a t a n g s e b e l u mk u , d a n u n t u k menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu. Karena itu b e r t a q wa l a h k e p a d a A l l a h d a n t a a t l a h k e p a d a k u . ”

5. Ditujukan untuk seluruh umat manusia.40
Allah berfirman (QS. 34 : 28)
“ Da n K a mi t i d a k me n g u t u s k a mu , me l a i n k a n k e p a d a u ma t ma n u s i a s e l u r u h n y a s e b a g a i pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia t i a d a me n g e t a h u i . ”

6. Dijadikan sebagai rahmat bagi semesta alam.
Allah berfirman (QS. 21 : 107)
“ Da n t i a d a l a h K a mi me n g u t u s k a mu , me l a i n k a n u n t u k ( me n j a d i ) r a h ma t b a g i s e me s t a a l a m. ”

KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP RASULULLAH SAW
Setelah kita mengeahui berbagai hal mengenai kerasulan dan karakteristik atau keistimewaan kerasulan Muhammad SAW, kini kita perlu mengetahui mengenai kewajiban kita sebagai seorang muslim terhadap Rasulullah SAW.
Diantara kewajiban kita terhadap beliau adalah:
1. Mengimaninya.
Allah berfirman (QS. 61 : 10 –11)
“ H a i o r a n g -orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih b a i k b a g i k a mu j i k a k a mu me n g e t a h u i n y a . ”

2. Mencintainya.
Rasulullah SAW bersabda:
Da r i A b u H u r a i r a h r a , R a s u l u l l a h S A W b e r s a b d a , ‘ De mi Dz a t y a n g d i r i k u b e r a d a d i tangan-Nya, kalian tidaklah beriman, hingga kalian lebih mencintai aku dari orang tuanya dan anaknya. (HR. Bukhari)

3. Mengagungkannya.
Sebagai umatnya, kita semua harus mengagungkan beliau sebagai seorang rasul, yang telah menunjukkan pada kita jalan Allah yang lurus. Sehingga dalam setiap doa kita, setiap ucapan kita, ceramah kita, dan lain sebagainya senantiasa mengagungkan beliau. Dan salah satu cara untuk mengagungkan beliau adalah dengan melaksakan sunnah-sunnahnya.

4. Membelanya.
Demikian juga kita harus membela Rasulullah SAW, terutama dari mereka-mereka yang ingin mencela dan mengolok-olok Rasulullah SAW. Atau ‘ me n g k e r d i l k a n ’ s u n n a h n a b a wi y a h .

5. Mencintai mereka-mereka yang dicintainya.
Yaitu secara umum para sahabatnya. Kita harus mencintai mereka dan tidak boleh mencela atau mengejek serta mengolok-olok mereka:
Da r i A b d i l l a h b i n Mu g h a f a l , R a s u l u l l a h S A W b e r s a b d a , ‘ T a k u t l a h k a l i a n k e p a d a A l l a h dalam bersikap terhadap sahabatku setelah masaku. Dan janganlah kalian menjadikan mereka sebagai tujuan (dalam celaan). Karena barang siapa yang mencintai mereka maka dengan cintaku aku mencintainya (mencintai orang yang mencintai sahabat). Dan barang siapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku membencinya. Barang siapa yang menyakiti mereka, maka ia seperti menyakiti aku. Dan barang siapa yang menyakiti aku, hampir-hampir Allah mengazabnya. (HR. Tirmidzi)

6. Memperbanyak shalawat.
Allah berfirman (QS. 33 : 56)
“ S e s u n g g u h n y a A l l a h d a n ma l a i k a t -malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam p e n g h o r ma t a n k e p a d a n y a . ”

7. Mengikutinnya.
Allah berfirman (QS. 3 : 31)
“ K a t a k a n l a h : " J i k a k a mu ( b e n a r -benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

8. Mewarisi riwalahnya.
R a s u l u l l a h S A W b e r s a b d a ,
‘ Barang siapa yang melalui jalan untuk menuntut ilmu , ma k a Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayapnya karena ridha terhadap mereka yang menuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintakan ampun oleh makhluk Allah yang ada di langit dan yang ada di bumi, sampai ikan-ikan di dalam lautan juga memintakan ampunan buat mereka. Keutamaan orang yang berilmu dengan orang yang ahli ibadah adalah seumpama bulan pada saat purnama dibandingkan dengan bintang-bintang. Dan orang yang berilmu (baca; ulama) merupakan pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham kepada mereka, namun mereka mewariskan ilmu. Barang siapa yang me n g a mb i l n y a , maka ia telah mengambil bagian yang besar . ” (HR. Abu Daud)

PENUTUP
Kelebihan yang Allah berikan kepada manusia merupakan anugrah yang
tiada terhingga, apalagi yang bersifat akal dan fikiran, yang tentunya tidak dimiliki
oleh makhluk Allah lainnya. Namun menyandarkan hanya kepada akal dalam
mencapai hakekat Allah serta cara untuk beribadah kepadanya, tentulah akal42
manusia tidak sanggup. Karena itu semua diluar jangkauannya. Oleh karena itulah,
adanya seorang rasul menjadi kebutuhan yang sangat primer, guna menapaki
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Namun setelah Allah mengutus para rasul, banyak diantara umatnya yang
membangkang, mengolok-olok bahkan menyiksa para rasul tersebut. Sehingga
pada akhirnya, Allah mengazab mereka dengan azab yang pedih, baik di dunia
maupun di akhirat. Sejarah telah membuktikan hal tersebut. Sekuat apapun
mereka, akhirnya mereka hancur hanya karena kesombongan untuk tidak
mengikuti para Rasul.
Tinggallah bagi kita untuk memetik perjalanan kehidupan umat yang
terdahulu. Akankah kita menginginkan kebinasaan, kesengsaraan, bencana,
malapetaka, baik di dunia maupun di akhirat. Ataukah sebaliknya, kita
menginginkan kebahagiaan, ketentraman, kedamaian hati, dan seterusnya di dunia
maupun di akhirat.? Jawabannya ada dalam sanubari kita masing-masing. Ya Allah
jadikanlah kami orang yang mencintai Rasulullah SAW, dan juga orang yang
d i c i n t a i n y a . Da n k u mp u l k a n l a h k a mi k e l a k b e r s a ma n y a … A mi n .

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More